STRATEGI
BISNIS UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN JASA PENGIRIMAN KARGO FREIGHT FORWARDING
Andri Primadi
|
Dwi Meisyifa Kaoy
|
Yuliantini
|
STMT
Trisakti
|
STMT
Trisakti
|
STMT
Trisakti
|
ABSTRACT
The aim of this study is to understand business strategic to
increase sales of a freight forwarding company. Freight forwarding engaged in
both export and import. Facing to competition every freight forwarding company
must have a business strategy in order to increase sales of cargo delivery
services. The strategy is designed through SWOT analysis by knowing internal
(IFE) and external (EFE) factors of the company using 30 samples of Federal
Express’ employees. In the SWOT analysis in increasing the company's cargo
shipping service the company is positioned among Strenghts-Opportunity by
harnessing the power to seize and exploit the greatest opportunities. Through
the IE matrix, the company is in a position to grow and build alternative
strategies that can be applied are forward integration, backward integration,
horizontal integration, product development, market development, market
penetration, and related diversification.
Keywords: freight forwarding;
strenghts-opportunity strategy; internal external matrix
PENDAHULUAN
Menghadapi kondisi perdagangan
bebas saat ini, setiap perusahaan harus merancang strategi pemasaran atau
strategi bisnis dalam penjualannya untuk dapat
meningkatkan dan mengembangkan usahanya.
Perdagangan bebas dapat dilakukan dengan memanfaatkan moda
angkutan pada kegiatan ekspor dan impor yang berperan untuk memudahkan proses
pengiriman barang melalui moda angkutan darat (truck), angkutan laut (shipping
line) dan angkutan udara (air
cargo). Barang
kiriman yang disebut juga kargo diangkut
dengan pesawat udara (tidak sama dengan barang bagasi) atau dengan kapal laut
dikenakan biaya tarif pengiriman yang ditentukan pihak pengangkut, yang
tercatat dalam SMU (surat muatan udara) pada penerbangan domestik atau AWB
(air waybill) dan B/L (bill of lading) pada penerbangan dan
pengapalan internasional. Berdasarkan penanganannya kargo
dibagi ke dalam dua golongan besar, yaitu general cargo dan
special cargo. Pengelompokan ini
pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan di laut, barang kiriman udara
kondisinya sangat kritikal dan rigid, artinya tingkat pembatasan pada
pengangkutan barang lewat udara sangat tinggi. Kargo diklasifikasikan sebagai general
cargo (barang umum) dan special cargo (barang khusus). Barang
yang termasuk special cargo adalah live animals (binatang hidup),
arms, amunition, war material (senjata, amunisi dan peralatan perang), dangerous
goods (barang berbahaya), human remains “cremated, embalmed, or not
embalmed” (jenazah baik yang dikremasi, diberi formalin / atau tidak
diberi formalin), machinery, uncrated (mesin tidak dikratkan),
machinery castings or steelwork, uncreate, perishables (bahan yang mudah
rusak), personal effects-unaccompanied baggage
287
(barang milik pribadi
– bagasi yang
tidak
|
manajemen,
|
|
pemasaran,
|
keuangan/akuntansi,
|
|
||||||||||||||||||||||||||
bersama
|
pemiliknya),
|
steelwork,
|
uncreated
|
produksi/operasi,
|
|
|
penelitian
|
|
|
|
dan
|
|
|||||||||||||||||||
(alat-alat
berat, tidak dikrat),
strongly smell
|
pengembangan,
|
|
dan
|
|
sistem
|
|
informasi
|
|
|||||||||||||||||||||||
goods (barang yang baunya cukup menyengat
|
komputer
|
|
untuk
|
mencapai
|
keberhasilan
|
|
|||||||||||||||||||||||||
atau mengganggu),
|
valuable
cargo (
barang
|
organisasi (David, 2010) dipelukan
agar dapat
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
berharga), vehicles (kendaraan), wet
cargo
|
menumbuhkembangkan
|
kekuatan
|
perusahaan
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
(kargo yang mengeluarkan cairan),
oddsize
|
untuk mengeksploitasikan peluang
bisnis yang
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
cargo (kargo yang ukurannya besar dan tidak
|
muncul guna
mencapai tujuan perusahaan
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
beraturan). Badan usaha
yang bertujuan untuk
|
(Muhammad, 2013). Manajemen
strategi
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
memberikan jasa pelayanan / pengurusan atas seluruh
|
merupakan
kumpulan keputusan dan tindakan
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
kegiatanyangdiperlukanbagiterlaksananya
|
yang
|
merupakan
|
hasil
|
dari
|
formulasi
|
dan
|
|
||||||||||||||||||||||||
pengiriman,
|
pengangkutan,
|
dan
|
penerimaan
|
barang
|
implementasi, rencana,
|
yang di desain untuk
|
|
||||||||||||||||||||||||
termasuk
untuk ekspor dan impor dengan menggunakan
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
mencapai
|
|
|
tujuan
|
|
suatu
|
|
perusahaan
|
|
|||||||||||||||||||||||
multimoda
transportasi, baik melalui darat, laut dan /
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||
atau udara disebut freight forwarding (STMT
Trisakti,
|
dilaksanakan
|
|
dengan
|
|
menganalisis:
|
1)
|
|
||||||||||||||||||||||||
2012).
Barang-barang yang akan
diekspor harus
|
lingkungan bisnis
yang diperlukan untuk
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
melewati pemeriksaan
dokumen (Majid &
Warpani,
|
mendeteksi
|
peluang
|
dan
|
ancaman
bisnis; 2)
|
|
||||||||||||||||||||||||||
2009) seperti dokumen ekspor laut adalah: bill
|
profil
|
|
perusahaan
|
untuk
|
mengidentifikasi
|
|
|||||||||||||||||||||||||
of lading
|
(B/L)
|
yang
|
sering
|
juga
|
disebut
|
|
|
||||||||||||||||||||||||
kekuatan dan kelemahan perusahaan;
dan 3)
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
marine bill of lading atau ocean bill of
lading,
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
strategi bisnis
yang diperlukan untuk mencapai
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
pemberitahuan
|
ekspor
|
barang
|
(PEB), dan
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
tujuan perusahaan dengan
memperhatikan misi
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
packing list (daftar pengepakan).
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
perusahaan.
|
|
Manajemen
|
strategik
|
adalah
|
|
|||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||
KAJIAN PUSTAKA
|
|
|
|
|
|
|
|
merupakan suatu falsafah (philosophy),
suatu
|
|
||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
sikap (attitude), suatu
cara hidup (way of life)
|
|
|||||||||||||||||||||||
Dalam
|
melaksanakan
|
proses
|
pengiriman
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
dan
|
suatu
|
|
komitmen
|
|
(commitment)
|
|
yang
|
|
|||||||||||||||||||||||
barang, pengirim barang membutuhkan peran
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
mencakup
|
keputusan
|
serta
|
pengembangan
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
perusahaan jasa pengiriman barang atau biasa
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
strategi-strategi
|
yang
|
efektif dan
|
kompetitif
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
disebut
|
‘freight
|
forwarding’
|
(Shin,
|
Thai,
|
|
||||||||||||||||||||||||||
untuk mencapai tujuan perusahaan
(Tunggal,
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
Grewal,
|
&
|
Kim,
|
2017).
|
Strategi
|
bisnis
|
|
|||||||||||||||||||||||||
2010)
|
Terdapat
|
empat
|
tipe
|
strategi
|
alternatif
|
|
|||||||||||||||||||||||||
dirancang
|
melalui
|
|
analisis
|
SWOT
|
dengan
|
|
|||||||||||||||||||||||||
|
yaitu:
|
|
strategi
|
integrasi
|
(integrasi
|
kedepan,
|
|
||||||||||||||||||||||||
mengetahui faktor internal (IFE) dan eksternal
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
integrasi
|
kebelakang,
|
integrasi
|
horizontal),
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
(EFE).
|
SWOT digunakan
dengan mengacu
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
strategi
|
|
|
intensif
|
|
|
(penetrasi
|
|
pasar,
|
|
||||||||||||||||||||||
pada profil perusahaan
|
termasuk
manajemen
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||
pengembangan pasar, pengembangan
produk),
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
strategi
|
diversifikasi (diversifikasi
|
konsentrik,
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
melalui
|
|
kegiatan
|
|
planning,
|
|
organizing,
|
|
||||||||||||||||||||||||
|
|
|
diversifikasi
|
|
|
konglomerat,
|
diversifikasi
|
|
|||||||||||||||||||||||
staffing, controlling. (Terry & Franklin,
2004).
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
horizontal),
|
|
dan
|
strategi
|
defensif
|
(David,
|
|
|||||||||||||||||||||||||
Tujuan
|
perusahaan
|
dapat
|
dicapai melalui
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||
2010).
|
Dengan
|
melaksanakan
|
manajemen
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
proses
|
atau
|
kerangka
|
kerja
|
yang
|
melibatkan
|
|
|||||||||||||||||||||||||
strategi, menurut Dedee dikutip
oleh Tunggal
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
bimbingan atau pengarahan oleh manajer atau
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
(2010),
|
|
perusahaan
|
|
dapat
|
mengantisipasi
|
|
|||||||||||||||||||||||||
pengelola
|
pada
|
suatu
|
|
kelompok
|
dengan
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||
|
lingkungan
|
|
yang
|
berubah,
|
menempatkan
|
|
|||||||||||||||||||||||||
berbagai
|
latar
|
belakang
|
yang
|
berbeda-beda
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||
kekuatan lingkungan dalam hirarki
yang logis,
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
(Fahmi,
|
2011)
|
|
ke
|
arah
|
tujuan-tujuan
|
|
|||||||||||||||||||||||||
|
mengidentifikasi
|
faktor-faktor
|
keberhasilan
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
organisasional
|
atau
|
maksud-maksud
|
yang
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
dalam
|
arena
|
kompetitif,
|
menentukan
|
posisi
|
|
||||||||||||||||||||||||||
nyata
|
(Terry
|
&
|
|
Franklin,
|
2004)
|
dengan
|
|
||||||||||||||||||||||||
|
perusahaan dalam industri,
memfokuskan pada
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
mengelola
|
unsur-unsur
|
manajemen
|
yang
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
area
|
keputusan
|
yang
|
paling
|
penting
|
untuk
|
|
|||||||||||||||||||||||||
terdiri dari 6 M yaitu men, money, machines,
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
memperbaiki
|
posisi
|
|
bersiang
|
perusahaan,
|
|
||||||||||||||||||||||||||
materials, method, market (Terry
& Franklin,
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
menulis
|
tujuan
|
dan
|
|
arah
|
yang
|
|
jelas,
|
|
|||||||||||||||||||||||
2004). Manajemen
|
strategi mengintegrasikan
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||
288
menggabungkan falsafah jangka panjang yang
|
armada/pesawat
|
udara
|
serta
|
menjaga
|
||||||
mendasar
|
ke
|
dalam
|
|
perusahaan,
|
keselamatan penumpang selaku
pemakai jasa
|
|||||
memperhatikan
konsekuensi
|
jangka
|
panjang
|
dan mengembangkan jasa-jasa
angkutan udara
|
|||||||
dari keputusan saat sekarang, mengkoordinasi
|
atas dasar
pertumbuhan ekonomi (rate
of
|
|||||||||
alokasi sumber-sumber daya yang langka, dan
|
growth) (Salim,
2006).
|
|
|
|
||||||
memperbaiki
|
komunikasi.
|
Jasa
|
pengiriman
|
|
|
|
|
|
||
barang merupakan
|
pelayanan
|
seseorang
|
METODE PENELITIAN
|
|
|
|
||||
kepada orang lain yang dapat dilihat atau tidak
|
Dalam penelitian
|
ini
|
menggunakan
|
|||||||
dan hanya bisa dirasakan (Jasfar, 2010). Jasa
|
metode kualitatif
|
dan
|
sumber
|
data yang
|
||||||
pengiriman
|
barang
|
memiliki
|
empat
|
diperoleh melalui
wawancara dan penelitian
|
||||||
karakteristik utama, yaitu: 1) tidak berwujud,
|
lapangan. Teknik
|
analisa
|
data
|
menggunakan
|
||||||
2)
tidak tepisah, 3) bervariasi, dan 4)
mudah matriks SWOT empat kuadran, matriks
lenyap (Majid, 2009). Dalam melayani jasa
internal factor evaluation (IFE), matriks
pengiriman
barang FedEx menggunakan moda
|
eksternal
factor evaluation (EFE) dan matriks
|
|
|
angkutan udara atau jasa penerbangan adalah
|
internal ekternal
(IE). matriks internal factor
|
|
|
kegiatan menggunakan
pesawat udara untuk
|
evaluation (IFE) merupakan
ringkasan dan evaluasi
|
|
|
mengangkut penumpang, kargo dan/pos untuk
|
lingkungan internal
|
perusahaan
yaitu kekuatan dan
|
|
kelemahan utama
dan matriks eksternal factor
|
|
||
satu perjalanan atau lebih dari satu bandara ke
|
|
||
evaluation (EFE) merupakan
ringkasan dan evaluasi
|
|
||
bandar
udara yang lain atau beberapa bandar
|
informasi yang berkaitan dengan
lingkungan eksternal
|
|
|
udara (DPR
RI, 2009). Angkutan
udara
|
bisnis (David, 2010).
|
Diagram
analisis SWOT dapat
|
|
berfungsi
menyediakan jasa angkutan
udara
|
dilihat
pada Gambar 1.
|
|
serta meningkatkan pelayanan, meningkatan
Gambar 1 Diagram Analisis SWOT
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Faktor Kekuatan
Internal
Evaluasi faktor
kekuatan internal merupakan:
1)
memiliki brand image yang kuat dan baik, Federal
Express berawal dari perusahaan industri transportasi ekspres terbesar di dunia
yang telah berdiri sejak tahun 1971. ‘Brand’ yang kuat akan menjadi top of
mind, selalu muncul dalam benak konsumen; 2) perusahaan
kurir yang memiliki jaringan luas di Indonesia, walaupun
Federal Express merupakan sebuah maskapai kargo yang berbasis di Memphis,
Tennessee, Amerika Serikat namun perusahaan tersebut sudah
memiliki beberapa kantor cabang di Indonesia; 3) memiliki teknologi yang
lengkap dan ‘up to date’, FedEx berhasil memadukan jaringan fisik,
289
informasi dan
orang-orangnya menghasilkan
|
dalam pesawat dan kesalahan lain yang bisa
|
|||||||||||
lebih dari
2 juta pengapalan
barang perhari
|
saja terjadi, dan
kelancaran karyawan
|
|||||||||||
melalui transaksi
online internet-Fedex.com
|
berbahasa
asing juga dapat
mencegah miss
|
|||||||||||
oleh sekitar
4,5 juta pengunjung
per-bulan,
|
communication;
dan 5) ‘market
leader’
|
|||||||||||
yang menghemat $ 25 juta setiap
bulan dengan
|
pengiriman ke Amerika,
ada perusahaan
|
|||||||||||
tanpa melibatkan tenaga
manusia dalam
|
Federal
Express Indonesia yang
berada di
|
|||||||||||
memproses permintaan
pelacakan paket; 4)
|
Jakarta,
pengiriman ke Amerika
terhitung
|
|||||||||||
sumber daya
manusia yang profesional,
|
lebih banyak/ tinggi dibandingkan ke negara
|
|||||||||||
sumber daya
manusia yang profesional
atau
|
lainnya seperti Eropa dan Asia, barang yang
|
|||||||||||
berpengalaman
|
dapat
|
meminimalkan
|
sering dikirim berupa
dokumen dan paket
|
|||||||||
kesalahan di
dalam pekerjaannya, seperti
|
sementara
barang manufaktur sedikit
atau
|
|||||||||||
dokumen yang tidak lengkap,
terjadinya miss
|
jarang.
|
|
|
|
|
|
|
|||||
route,
penempatan ULD yang tidak sesuai di
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
Tabel 1 Evaluasi Faktor Eksternal
Federal Express Jakarta
|
|
|
|
|
|
|
||||||
No
|
|
|
Indikator
EFE
|
|
|
|
Bobot
|
Rating
|
|
Skor
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Peluang
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
|
Jumlah pengiriman kargo udara meningkat
|
|
|
|
0,13
|
3
|
|
0,39
|
|||
2
|
|
Pertumbuhan
|
industri
|
penerbangan di
|
Indonesia
|
yang
|
|
0,13
|
3
|
|
0,39
|
|
|
|
meningkat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
Terknologi
dan informasi yang semakin maju
|
|
|
0,13
|
3
|
|
0,39
|
||||
4
|
|
Tingginya
jumlah penduduk di Indonesia
|
|
|
|
0,13
|
3
|
|
0,39
|
|||
5
|
|
Banyaknya
perusahaan asing berdiri di Indonesia
|
|
|
0,13
|
3
|
|
0,39
|
||||
|
|
|
|
|
Sub Total Peluang
|
|
0,65
|
|
|
1,95
|
||
|
|
|
|
|
Ancaman
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
|
Fluktuasi
harga minyak dunia yang tidak menentu
|
|
|
0,06
|
3
|
|
0,18
|
||||
2
|
|
‘Local
government regulation’
|
|
|
|
|
0,08
|
3
|
|
0,24
|
||
3
|
|
Semakin
banyak ‘forwarding’ yang menyediakan jasa yang
|
|
0,07
|
3
|
|
0,21
|
|||||
|
|
sama
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
Pengaruh
ekonomi global yang tidak menentu
|
|
|
0,07
|
3
|
|
0,21
|
||||
5
|
|
Nilai
tukar rupiah terhadap dollar yang tidak stabil
|
|
|
0,07
|
3
|
|
0,21
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
Skor Total Ancaman
|
|
0,35
|
|
|
1,05
|
||
|
|
|
|
|
|
Total skor
|
|
1,00
|
|
|
3,00
|
|
B. Faktor Kelemahan Internal
|
|
|
menjadi suatu kelemahan
terutama ketika
|
|||||||||
Evaluasi faktor
kelemahan
|
internal
|
perusahaan
sedang banyak menangani
kargo
|
||||||||||
merupakan: 1)
harga lebih tinggi
dibanding
|
baik impor maupun
ekspor mengakibatkan
|
|||||||||||
pesaing, tarif
Federal Express lebih
tinggi
|
penundaan pengiriman terlebih setiap harinya
|
|||||||||||
dibanding pesaingnya
khususnya untuk jasa
|
jumlah volume pengiriman untuk ke Amerika
|
|||||||||||
pengiriman tujuan
ke Amerika membuat
|
pada perusahaan FedEx meningkat; 3) masih
|
|||||||||||
FedEx
|
berupaya
|
menyetarakan
|
dengan
|
menggunakan agen atau mitra lokal, Federal
|
||||||||
memberikan pelayanan
terbaik agar para
|
Express tidak dapat
berdiri sendiri sebab
|
|||||||||||
konsumen tidak berpindah ke
perusahaan lain;
|
regulasi untuk perusahaan kurir asing terbatas,
|
|||||||||||
2) terbatasnya ruang kargo di
pesawat, dapat
|
51% untuk
|
lokal
|
dan
|
49% untuk
|
asing
|
290
membuat ruang gerak
untuk aktifitas dari
|
Indonesia, bertujuan
memperkenalkan produk
|
||||||||||
perusahaan FedEx menjadi terbatas dan sering
|
mereka kepada masyarakat lokal.
Kondisi ini
|
||||||||||
terjadi conflict of interest antara FedEx dengan
|
menguntungkan bagi
|
perusahaan
|
freight
|
||||||||
agen lokal sebagai
penyebab utamanya 4)
|
forwarding
|
menyediakan jasa
|
pengiriman
|
||||||||
kurang
banyaknya peminat baru,
memiliki
|
kargo.
|
|
|
|
|
||||||
konsumen baru merupakan target utama untuk
|
|
|
|
|
|
||||||
dapat
memajukan usaha, Federal
Express
|
D. Faktor Ancaman Eksternal
|
|
|
||||||||
walaupun
jaringan yang dimiliki
cukup luas
|
Evaluasi
faktor ancaman eksternal terdiri
|
||||||||||
masih
membutuhkan konsumen baru
untuk
|
atas: 1)
fluktuasi harga minyak
dunia yang
|
||||||||||
lebih
|
memperluas
|
|
jaringan
|
dan
|
tidak menentu,
bahan bakar memiliki
peran
|
||||||
memaksimalkan pendapatan.
|
|
|
|
sebagai sumber
energi dalam transportasi.
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
Pesawat udara
mengggunakan bahan bakar
|
||||
C. Faktor Peluang Eksternal
|
|
|
|
AVTUR (Aviation Turbine
Fuel) yang
|
|||||||
Evaluasi
faktor peluang eksternal terdiri
|
berfluktuasi
|
sehingga
|
meningkatkan
|
tarif
|
|||||||
atas: 1) jumlah
pengiriman kargo udara
|
pengiriman barang;
2) ‘local government
|
||||||||||
meningkat,
|
perdagangan
|
bebas
|
yang
|
regulation’, biaya
tinggi, menjadi salah
satu
|
|||||||
berkembang
pesat maka permintaan
akan
|
penyebab dari regulasi itu sendiri
dikarenakan
|
||||||||||
pelayanan jasa pengiriman kargo udara freight
|
adanya penambahan
biaya dalam Airport
|
||||||||||
forwarding meningkat juga;
2) pertumbuhan
|
Security, Terminal Charge dan Air
Navigation
|
||||||||||
industri
penerbangan di Indonesia
yang
|
Charge membuat FedEx
kesulitan untuk
|
||||||||||
meningkat, perusahaan jasa pengiriman barang
|
memberikan tarif
kompetitif; 3) semakin
|
||||||||||
freight
|
forwarding
|
dalam
|
kegiatannya
|
banyak ‘forwarding’ yang
menyediakan jasa
|
|||||||
membutuhkan
|
jasa
|
penerbangan.
|
Seiring
|
yang sama, mengakibatkan
persaingan karena
|
|||||||
dengan
|
pertumbuhan
|
pengiriman
|
barang
|
setiap perusahaan memberikan
|
pelayanan
|
||||||
International
|
Air Transport
|
Association
|
cepat dan
aman dengan dukungan
beberapa
|
||||||||
(IATA) memperkirakan, selama periode 2012-
|
fasilitas seperti
modal yang cukup
kuat,
|
||||||||||
2014 laju pertumbuhan penerbangan di
|
peralatan pergudangan yang memadai
seperti
|
||||||||||
Indonesia bisa mencapai 10 persen per tahun;
|
scanner barcode, forklift, trolly,
mesin x-ray,
|
3)
teknologi dan informasi yang semakin
pallet dl; 4) pengaruh ekonomi global yang maju, mempermudah konsumen
dalam tidak menentu, saat perekonomian sedang melakukan pemesanan dan
mempermudah berada di masa yang krisis maka biaya
perusahaan dalam menjalankan tugasnya untuk
|
produksi dan biaya operasional pun
semakin
|
||||||
menangani
pengiriman kargo karena
hampir
|
mahaldanbanyakperusahaanyang
|
||||||
semua
|
kegiatan
|
dilaksanakan
|
dengan
|
mengurangi
|
kegiatan
|
produksi
|
yang
|
menggunakan teknologi dengan sisitem online;
|
mengakibatkan volume pengiriman
kargo juga
|
||||||
4) tingginya junlah
penduduk di Indonesia,
|
secara otomatis
semakin menurun; 5)
nilai
|
||||||
populasi penduduk yang semakin tinggi akan
|
tukar rupiah terhadap dollar yang
tidak stabil,
|
||||||
mempengaruhi
tingginya tingkat
|
permintaan
|
membuat harga semakin fluktuatif
dan dengan
|
|||||
masyarakat terhadap suatu barang dan dengan
|
tarif yang
tidak kompetitif, maka
akan
|
||||||
banyaknya orang-orang yang
memiliki
|
semakin membingungkan ketika
kurs mata
|
||||||
hubungan dengan pihak negara asing juga ikut
|
uang
|
dollar
|
|
naik.
|
|||
berpengaruh; 5) banyaknya investor asing di
|
|
|
|
|
291
Tabel 2
Total Nilai Tertimbang Matriks IE Federal Express Jakarta
No
|
Kategori
Variabel Internal danEksternal
|
Bobot
|
Nilai
|
Nilai
|
|
|||
Tertimbang
|
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kekuatan
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Memiliki
brand image yang kuat dan baik
|
0,21
|
4
|
0,84
|
|
|||
2
|
Perusahaan
kurir yang memiliki jaringan luas
|
0,20
|
3
|
0,60
|
|
|||
3
|
Memiliki
teknologi yang lengkap dan terbaru
|
0,19
|
4
|
0,76
|
|
|||
4
|
Memiliki
teknologi yang lengkap dan terbaru
|
0,20
|
4
|
0,80
|
|
|||
5
|
‘Market
leader’ pengiriman ke Amerika
|
|
0,20
|
4
|
0,80
|
|
||
|
|
Sub Total Kekuatan Perusahaan
|
1,00
|
|
3,80
|
|
||
No
|
|
Kelemahan
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Harga
lebih tinggi dibanding pesaing
|
|
0,30
|
3
|
0,90
|
|
||
2
|
Terbatasnya
ruang kargo di pesawat
|
|
0,20
|
3
|
0,60
|
|
||
3
|
Masih
menggunakan agen/rekan lokal
|
|
0,20
|
3
|
0,60
|
|
||
4
|
Kurang
banyaknya peminat baru
|
|
0,30
|
3
|
0,90
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
Sub
Total Kelemahan Perusahaan
|
1,00
|
|
2,70
|
|
||
|
|
|
Total Skor Internal
|
|
|
1,10
|
|
|
No
|
|
Peluang
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Jumlah
pengiriman kargo udara meningkat
|
0,20
|
3
|
0,60
|
|
|||
2
|
Pertumbuhanindustri
|
penerbangan
|
di
|
0,20
|
3
|
0,60
|
|
|
|
indonesia yang meningkat
|
|
|
|
|
|
||
3
|
Terknologi
dan informasi yang semakin maju
|
0,20
|
3
|
0,60
|
|
|||
4
|
Tingginya
jumlah penduduk di Indonesia
|
|
0,20
|
3
|
0,60
|
|
||
5
|
Banyaknya perusahaan asing
berdiri di
|
0,20
|
3
|
0,60
|
|
|||
|
Indonesia
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sub Total Peluang Perusahaan
|
1,00
|
|
3,00
|
|
||
No
|
|
Ancaman
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Fluktuasi harga
minyak dunia yang
tidak
|
|
|
|
|
|||
|
menentu
|
|
|
|
0,20
|
2
|
0,40
|
|
2
|
‘Local
government regulation’
|
|
0,20
|
2
|
0,40
|
|
||
3
|
Semakin
|
banyak
|
‘forwarding’
|
yang
|
|
|
|
|
|
menyediakan jasa yang sama
|
|
0,20
|
2
|
0,40
|
|
||
4
|
Pengaruh
ekonomi global yang tidak menentu
|
0,20
|
2
|
0,40
|
|
|||
5
|
Nilai
tukar rupiah terhadap dollar yang tidak
|
|
|
|
|
|||
|
stabil
|
|
|
|
0,20
|
2
|
0,40
|
|
|
|
|
Sub Total Ancaman
|
1,00
|
|
2,00
|
|
|
|
|
|
Total SkorEksternal
|
|
|
1,00
|
|
292
Gambar 2 Diagram Analisis SWOT
Tabel 3 Matriks SWOT Kualitatif
Federal Express Indonesia di Jakarta
|
|
|
STRENGTHS
(S)
|
|
WEAKNESS
(W)
|
|
|
|
IFAS
|
1.
|
Memiliki
brand image yang
|
1.
|
Harga
lebih tinggi
|
||
|
|
|
kuat
dan baik
|
|
dibanding
pesaing
|
||
|
|
2.
|
Perusahaan kurir yang
|
2.
|
Terbatasnya tempat kargo
|
||
|
|
|
memiliki jaringan luas
|
|
di pesawat
|
||
|
EFAS
|
3.
|
Memiliki teknologi yang
|
3.
|
Masih menggunakan agen
|
||
|
|
|
lengkap dan update
|
|
atau rekan lokal
|
||
|
|
4.
|
Sumber daya manusia yang
|
4.
|
Kurang banyaknya peminat
|
||
|
|
|
profesional
|
|
baru
|
||
|
|
5.
|
‘Market leader’ pengiriman ke
|
|
|
|
|
|
|
|
Amerika
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
OPPORTUNITIES (O)
|
|
STRATEGI
SO
|
|
STRATEGI
WO
|
||
1.
Jumlah pengiriman kargo udara
|
1.
|
Memperkuat brand
image dan
|
|
|
|
|
|
|
meningkat
|
|
memperluas
jaringan untuk
|
1.
|
Menyetarakan
harga dengan
|
||
2. Pertumbuhan industri
|
|
menarik
konsumen baru agar
|
|
pesaing agar mendapatkan
|
|||
|
penerbangan di Indonesia yang
|
|
dapat
meningkatkan jumlah
|
|
kosumen baru untuk
|
||
|
meningkat
|
|
pengiriman
kargo.
|
|
membantu meningkatkan
|
||
3. Teknologi dan informasi yang
|
|
(S1;S2;O1;O4;O5)
|
|
jumlah pengiriman kargo.
|
|||
|
semakin maju
|
2.
|
Dengan
memiliki jaringan yang
|
|
(W1;W4;O1;O4)
|
||
4. Tingginya jumlah penduduk di
|
|
luas
dan teknologi yang
|
2.
|
Gencar melakukan promosi
|
|||
|
Indonesia
|
|
lengkap
dapat menarik investor
|
|
dengan survey ke
|
||
5. Banyaknya investor asing di
|
|
asing
untuk ikut bekerja sama
|
|
perusahaan-perusahaan
|
|||
|
Indonesia
|
|
(S2;S3;O5)
|
|
untuk mendapatkan
|
||
|
|
|
|
|
konsumen baru (W4;O5)
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
THREATS
(T)
|
|
STRATEGI
ST
|
|
STRATEGI
WT
|
||
1. Fluktuasi harga minyak dunia
|
1.
|
Meningkatkan
brand image
|
1.
Menciptakan kerja sama
|
||||
|
yang tidak menentu
|
|
untuk dapat mengatasi masalah
|
|
yang baik terhadap rekan
|
||
2.
|
Local government regulation
|
|
regulasi pemerintah (S1;T2)
|
|
lokal untuk mengahadapi
|
||
3.
|
Semakin banyak ‘forwarding’
|
2.
|
Dengan memiliki sumber daya
|
|
ancaman yang akan timbul
|
||
|
yang menyediakan jasa yang
|
|
manusia yang profesional dan
|
|
dari faktor diluar
|
||
|
sama
|
|
teknologi yang lengkap akan
|
|
perusahaan.
|
||
4.
|
Pengaruh ekonomi global
|
|
mampu bersaing dengan
|
|
(W3;T1;T2;T4;T5)
|
||
|
yang tidak menentu
|
|
perusahaan sejenis (S3;S4;T3)
|
2. Memberikan harga yang
|
|||
5.
Nilai tukar rupiah terhadap
|
|
|
|
kompetitif dan memperluas
|
|||
|
dollar yang tidak stabil
|
|
|
|
jaringan di negara besar
|
||
|
|
|
|
|
agar mampu bersaing
|
||
|
|
|
|
|
dengan perusahaan sejenis
|
||
|
|
|
|
|
(W1;T3)
|
293
SIMPULAN
Berdasarkan matriks internal
eksternal posisi perusahaan berada pada daerah tumbuh dan membangun maka
strategi yang diterapkan yaitu strategi untuk tumbuh dan membangun dengan
pengembangan produk, pengembangan pasar, penetrasi pasar, integrasi ke
belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, diversifikasi terkait.
Menurut analisis SWOT, strategi yang harus diterapkan Federal Express Jakarta
dalam menjalankan strategi bisnisnya dengan menggunakan pertumbuhan yang agresif
(growth oriented strategy) dengan memperluas jaringan ke luar negeri
khususnya Eropa, mengembangkan produk, meningkatkan loyalitas pelanggan dan
melakukan promosi melalui media cetak atau elektronik. Berdasarkan matriks SWOT
Strategi yang dihasilkan adalah S-O dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang yang besar. Strategi alternatif yang harus
diterapkan oleh Federal Express antara lain: 1) integrasi ke belakang; 2)
integrasi ke depan; 3) integrasi
horizontal; 4) penetrasi pasar; 5) pengembangan produk; 6)
pengembangan pasar; 7) diversifikasi terkait.
DAFTAR PUSTAKA
David, F. R. 2010. Strategic Management
(13th ed.). Upper Saddle River:
Prentice
Hall.
[DPR RI]
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2009 tentang Penerbangan. Jakarta: DPR RI.
Fahmi,
I. 2011. Analisis Laporan Keuangan.
Bandung: Alfabeta.
Jasfar,
F. 2010. Manajemen Jasa: Pendekatan
Terpadu. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Majid,
S. A. 2009. Customer Service Dalam Bisnis Jasa
Transportasi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Muhammad, S.
2013. Manajemen Strategik:
Konsep dan Alat Analisis (5th ed.).
Jakarta: UPP STIM YKPN.
Salim, A. 2006. Manajemen Transportasi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Shin,
Y., Thai, V. Van, Grewal, D., & Kim, Y.
2017. Do corporate sustainable
management activities improve customer satisfaction, word of mouth intention
and repurchase intention? Empirical evidence from the shipping industry. The
International Journal of Logistics
Management,
28(2), 555–570. https://doi.org/10.1108/IJLM-11-2015-0220
Terry,
G R & SG, Franklin. 2004. Principles
of Management. New York: AITBS
Publishers.
Tunggal, A. W. 2010. Dasar-dasar
Manajemen Strategik : Ikhtisar
Teori, Soal dan Jawab. Jakarta: Harvarindo.
.
294
Tidak ada komentar:
Posting Komentar